Mama
Kalau ditanya siapa perempuan paling berpengaruh dalam hidupku, tentu saja ibuku. Aku lebih nyaman memanggil beliau mama. Tak hanya berpengaruh di alam sadar, tetapi alam bawah sadarku juga terkadang setelah aku pikir-pikir ya itu bawaan dari mamaku.
Sejak usia 3 tahun, mama merantau dan aku hidup bersama ayah dan kakek nenekku. Aku baru bertemu mama lagi ketika aku masuk kelas 2 SD, sekitar usia 8 tahun. Tetapi, tidak ada rasa takut, asing, atau 'jauh' ketika bertemu mama lagi. Padahal biasanya, anak-anak yang sejak kecil tidak bersama ibunya, maka ketika tumbuh besar ia akan terasa kurang dekat secara emosional dengan ibu. Tetapi aku tidak merasakan itu. Justru, aku sangat dekat dengan mama.
Mama adalah sosok yang kreatif, manusia generalis, independen, dominan, dan punya rasa percaya diri yang kuat. Sayangnya, yang menurun padaku hanyalah generalisnya. Independen mungkin sedikit. Tetapi tidak dengan percaya diri. Aku akui, aku memiliki tingkat percaya diri yang relatif rendah.
Sejak muda, aku yakin mama adalah orang yang pekerja keras dan tidak pernah bergantung pada siapapun. Meski rapotnya selalu berada di ranking pertama, tetapi sayangnya mama tidak didukung secara material dan moral untuk bisa melanjutkan sekolah. Hal itu tidak membuat beliau putus asa. Lulus sekolah menegah pertama, mama merantau untuk bekerja menghidupi dirinya sendiri dan membantu adik-adiknya. Satu hal yang selalu mama katakan padaku, "jangan jadi seperti mama, kamu harus sekolah setinggi-tingginya,"
Selama 19 tahun hidup dengan mama (terpotong 5 tahun sewaktu kecil), seluruh hal yang melekat di tubuhku dan segala yang berkaitan dengan pilihan hidupku, adalah mama yang menentukan dan memilihkan. Pilihan model baju, warna baju, menu makanan, jenis jajanan, hingga pilihan sekolah, adalah ide mama. Seringkali aku protes ketika warna bajunya tidak sesuai kesukaanku, tetapi ya, tetap saja, akhirnya aku pakai juga.
Mama, tak pernah cukup tulisan ini untuk menggambarkanmu sebagai perempuan panutan. Kini, di manapun, aku akan mengingat mama. Rinduku terbalut Al Fatihah yang tak akan terputus hingga aku kembali ke perut bumi dan menemuimu..
Al Fatihah...
#30hbc 12
Al Fatihah...
BalasHapus