“KREATIF: JALAN MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA”
“Guru itu harus kreatif,” Begitu kalimat yang telah ‘ribuan’ kali diperdengarkan oleh banyak orang. Dalam kata kreatif ini, tersimpan banyak pertanyaan yang masih menggantung dalam pikiran saya. Kreatif itu apa? Pandai membuat kerajinan tangan? Jago menggambar? Bisa menciptakan APE yang out of the general ? Bisa mengelabui anak-anak agar berhenti tantrum? Dan banyak lagi dugaan-dugaan sempit saya terhadap kata kreatif. Mata kuliah Pengembangan Kreativitas Guru Anak Usia Dini membawa saya pada pandangan baru tentang definisi dari kreatif itu sendiri. Impresi saya terhadap kreatif ini tertumbuk pada cara dan gaya mengajar dosen pengampu mata kuliah ini. Biar saya ceritakan gambarannya. Mahasiswa (dalam hal ini saya sendiri) biasanya memiliki fokus yang terpecah belah, tak terkecuali di dalam kelas. Daya kesadaran diri saya yang cukup lemah ini terkadang membuat saya gagal fokus dalam mengikuti perkuliahan. Ketika dosen tengah menerangkan materi dengan gaya klasik satu arah, saya ketungku