Teori Suci
Hidup adalah tentang perjuangan atas berbagai masalah. Setiap manusia tentu telah diberi paket hidup oleh Allah berupa masalah, tantangan dan kesulitan. Tapi perlu digaris bawahi, tidak pernah ada masalah tanpa solusi, tidak akan ada tantangan tanpa jembatan, dan juga tidak ada kesulitan yang jomblo, ia berjalan beriringan bersama kemudahan. Ini merupakan hal yang pasti, sebagaimana ilmu matematika yang semua orang tahu adalah ilmu pasti, bahwa semua soal-soal yang rumitnya luar biasa, pasti ada jawabannya meskipun tidak terhingga, tak terdefinisi, atau bahkan nol. Di sini, ketiganya merupakan jawaban. Dalam konteks seperti ini, ayat favorit saya adalah Surat Al Insyirah ayat 7-8. Bagi saya yang memiliki tingkat keraguan yang tinggi, ayat ini memiliki kesederhanaan kalimat dengan makna yang amat besar. Itulah janji Allah.
Seringkali, manusia dibingungkan dengan pilihan-pilihan yang berat. Dalam menentukan pilihan, sejatinya manusia bebas menentukan pilihan mereka. Akan tetapi, pilihan manusia belum tentu benar dan tidak pernah ada jaminan kesuksesan dan keberhasilan atas pilihan yang mereka pilih. Nah, pada posisi ini, tugas manusia adalah mencari tahu, mana pilihan yang di dalamnya terdapat Rido Allah juga. Seperti apa cara mencari tahunya? Sholatlah. Berdoalah. Dengan sendirinya, hati manusia yang memiliki keraguan besar akan Allah kuatkan, akan Allah beri petunjuk, akan Allah beri ridho.
Cobaan, kesulitan, tantangan, dan kebingungan yang bertubi-tubi pastilah mengombang-ambing manusia yang sejatinya memang bersifat lemah. Maka tidak apa-apa menjadi lemah, tidak apa-apa menjadi cengeng, tidak apa-apa menjadi bingung, tidak apa-apa menjadi lambat, sebab itulah manusia. Akan tetapi, manusia pun wajib percaya, ada Allah, Dzat Yang Maha Kuat. Manusia pun mampu menjadi kuat atas izin-Nya.
Kemudian, saya mengutip kalimat dari seorang penulis masyhur, Tere Liye, bahwa ketika seseorang tidak mudah menyerah, maka sebenarnya orang itu sudah sangat dekat dengan kesuksesan. Sebab, di dunia ini, ada dua orang yang sangat sulit dikalahkan yaitu: orang yang sabar, dan orang yang tidak mudah menyerah.
Bagi sebagian orang, sabar adalah kalimat klise yang bermakna sepele, mungkin. Akan tetapi, bagi orang yang bijak, sabar adalah kunci dalam hidup di dunia. Maka, sabarlah selama hidup di dunia, untuk mendapat kehidupan akhirat yang layak.
Paragraf ini saya tulis bukan untuk menggurui siapapun yang membaca, melainkan menggurui diri saya sendiri. Lalu, siapapun yang membaca, ambil kebaikannya, dan koreksilah kekurangannya. Saya meyakini betul bahwa apa yang baik-baik dari yang saya tulis ini, merupakan rahmat dari-Nya, dan segala kekurangan yang ada adalah berasal dari diri saya sebagai manusia.
Katanya, tidak perlu menjadi motivator dulu untuk bisa memotivasi (diri sendiri). Terima kasih.
Terakhir, saya ingin mengucapkan kalimat sakral versi saya, yakni, "Bertahanlah. Kita, akan sampai."
Komentar
Posting Komentar